Mulai dengan Kesederhanaan

Suatu hari ada seorang pemuda pengangguran sedang duduk santai di serambi mall terkenal di kota Solo, melihat lalu-lalangnya orang-orang yang lewat dihadapannya sambil sesekali berfifkir, “…andai aku jadi Dia,…..andai aku jadi orang itu…..”. Begitu dalam benaknya terlintas sebuah keinginan dan pengharapan. Akan tetapi, pemuda ini sama halnya kebanyakan dengan pemuda lainnya. Tidak menyadari betapa orang-orang yang sukses yang berlalu dihadapannya itu, dulunya juga bermula seperti dia. Sama-sama bermula dari menganggur. Aoakah faktor kebetulan atau nasib ataukah faktor keturunan atau warisan, sehingga berbeda keadaan dengan kondisi nasib dirinya saat itu. Hal ini memang dapat terjadi dan sering terjadi. Akan tetapi satu hal yang semua mesti punya andil adalah faktor usaha, kemudian do’a kepada yang memberi rejeki.

Dia tidak pernah mau melihat bahwa dulunya orang itu seperti dirinya, kemudian sekarang menjadi sukses lantaran dia tekun dan rajin atas usaha kemudian doanya. Bermula dengan kesederhanaan usaha. Apakah Mac Donald yang sekarang, tiba-tiba ada seperti sekarang ini? Apakah Microsoft yang besar seperti sekarang ini, dulunya juga muncul seperti kondisi saat ini ? Jawabnya adalah TIDAK. Proses mereka bermula dari kesederhanaan. Seorang legendaris pasar modal Warren Buffet, tidak tiba-tiba seperti sekarang.

Adalah hal yang mustahil, sebuah kesuksesan terjadi dengan tiba-tiba tanpa berproses. Hal yang sering diimpikan oleh para pemuda/pemudi saat ini yang sudah keracunan kotak gambar alias Televisi. Acara-acara yang menampilkan kesuksesan seorang pemuda yang tiba-tiba karena dapat warisan. Sehingga lupa bahwa hidup ini perlu perjuangan, artinya jika tidak mau berjuang, sebaiknya jangan mengharapkan kehidupan seperti orang yang berlalu-lalang di mall karena kebingungan mau dibelanjakan apa uangnya yang menumpuk di rekening bank.